KA.KWARRAN BERSAMA SEK.KWARRAN SUGIO

KA.KWARRAN BERSAMA SEK.KWARRAN SUGIO

Kamis, 26 April 2012

Gerakan pramuka sudah jelas merupakan wadah pembinaan moral, ini berarti unsur penggerak termasuk Pembina dan pendukung lainnya memahami keberadaan mereka. Sosok anggota Gerakan Pramuka tak ayal lagi dapat mencerminkan kadar aplikasi moral lebih baik. Kepramukaan juga sebagai wadah gerakan pendidikan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis dan bergerak maju sepanjang hayat atau secara kontinuitas mengarah ke kemajuan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian dan akhlak mulia. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan Kepramukaan dalam upaya membina watak peserta didik. Oleh karena itu Pembina harus memahami bahwa setiap kegiatan kepramukaan haruslah didasari Prinsip Dasar Kepramukaan. Prinsip Dasar Kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan Metode Kepramukaan, karena keduanya saling melengkapi. Hal tersebut terlihat pada taat kepada kode kehormatan (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan Pengalaman Kode Kehormatan (Metode Kepramukaan). Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dengan pendidikan lainnya. Salah satu Metode Kepramukaan adalah Sistem Tanda Kecakapan. Di dalam sistem ini terdapat 3 (tiga) tanda kecakapan yaitu, kecakapan umum, kecakapan khusus dan pramuka garuda. Untuk memenuhi kecakapan tersebut, setiap Pramuka wajib menyelesaikan syarat-syaratnya. Yaitu Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Kecakapan Khusus (SKK), dan Syarat Kecakapan Garuda (SKG). Untuk tercapainya Visi dan Misi dalam Gerakan Pramuka yaitu membentuk pribadi peserta didik yang jujur, ulet, disiplin, tanggung jawab, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan cinta kepada alam dan sesama sehingga menjadi sumber daya manusia yang handal, maka untuk merealisasikan itu semua khususnya para Pembina Pramuka Penggalang memiliki tugas utama yaitu mendidik para Pramuka Penggalang agar tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka. Pendidikan yang dilaksanakan dalam pasukan dan regu adalah pendidikan interaktif teman sebaya dimana pembina berperan sebagai mitra pendidik atau disebut juga fasilitator. Dalam kesempatan ini Kwartir Ranting Kecamatan Sugio merasa termotivasi untuk giat lagi dalam mendukung program Revitalisasi Gerakan Pramuka yang disampaikan oleh DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia. Bahwa Revitalisasi Gerakan Pramuka tersebut telah disampaikan pada tanggal 14 Agustus 2006 yang di singkat PRAMUKA P erkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa R aih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas A jak kaum muda meningkatkan semangat bela Negara M antapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan U tamakan kepentingan Bangsa dan Negara diatas segalanya K okohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia A malkan Satya dan Darma Pramuka. Oleh sebab itu melalui ajakan Presiden Republik Indonesia dalam rangka revitalisasi Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Sugio mengadakan kegiatan “Launching Buku Panduan Materi Pramuka Penggalang “RARATE” dan Sosialisasi UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka” yang di laksanakan tanggal 15 Maret 2012 di Aula SD Negeri Sugio II Kecamatan Sugio yang dihadiri oleh Ka Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Sugio Kak Drs. H. Samirin Akbar, M.Pd, Sekretaris Kwarran Kak Arif Rudianto, S.Pd.SD, Pengurus Kwarran Sugio Kak Drs. Bambang Suwito, M.Pd dan Kak Masrifah S Tyas, S.Pd, Andalan Ranting Kak Toni Suhartono, S.Pd serta Ketua Majelis Pembimbimg Gugus Depan (Ka Mabigus) dan Pembina Gugus Depan SD/MI SMP/MTs Se Kecamatan Sugio. Dengan harapan dapat memberikan guna dan manfaat untuk membina peserta didik di Gugus Depan masing-masing dengan lebih terprogram agar membentuk peserta didik menjadi manusia yang Sportif, Survive, berbudi pekerti luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli Tanah Air, Bangsa dan masyarakat, alam sekitar, sesama serta peduli pada diri sendiri dengan pedoman Satya dan Dharma Pramuka. Dalam kegiatan tersebut Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Sugio mendatangkan langsung Narasumber I yang sebagai Penyusun Buku PMPP “RARATE” yang sekaligus juga sebagai Sekretaris Kwarran Kecamatan Sugio yaitu Kak Arif Rudianto, S.Pd.SD serta mendatangkan Narasumber II yaitu Kak Waji Arenda, S.Pd, M.Pd untuk menyampaikan materi Sosialisasi UU No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka sekaligus Materi Pendidikan Berkarakter dalam Kegiatan Pramuka. Dalam hal ini Kak Arif Rudianto, S.Pd.SD menyampaikan bahwa Buku PMPP “RARATE” adalah Buku Perdana yang ada di Kabupaten Lamongan, dengan Buku Panduan Materi Pramuka Penggalang “RARATE”, diharapkan dapat memberikan pedoman dan panduan para Pembina dalam aktivitasnya membina peserta didik secara terprogram serta mengurangi aktivitas Peserta Didik untuk menulis/didikte, sehingga dengan hanya membukanya, membaca dan memahaminya, kemudian langsung dipraktekkan, maka waktu latihan mingguan di Gugus Depan yang relatif singkat dapat dipergunakan secara maksimal, dan kemampuan Peserta Didik akan jauh lebih baik. Bahkan seandainya waktu latihan libur, adik didik masih dapat mempelajarinya dan mempraktekannya dirumah dan di mana pun berada. Buku PMPP “RARATE” ini memiliki sifat : * Praktis Dari sisi ukuran, buku PMPP “RARATE” ini memiliki ukuran 14,7 x 21 cm, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ya sedang-sedang saja dengan 167 halaman sehingga praktis dibawa saat latihan di tengah lapangan, demikian pula dari sisi kelengkapan materinya, buku PMPP ini memuat secara lengkap materi dasar umum kegiatan kepramukaan dengan materi yang cukup up date. * Innovatif Dengan diterbitkannya buku PMPP “RARATE” ini adalah sebuah hal baru yang cukup inovatif, sehingga kehadirannya akan dapat memberikan perkembangan yang cukup signifikan dikalangan anggota Pramuka dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. * Ekonomis Selama ini buku materi kepramukaan yang lengkap hanya dimiliki oleh kakak pembina saja, itupun tidak seluruhnya mampu dan mau membelinya, mengapa?, karena selain berukuran besar harganyapun cukup mahal, maka buku PMPP “RARATE” ini memberikan solusi baru, yakni seluruh pembina dan seluruh peserta didik akan dapat memilikinya, bahkan mampu dan mau membelinya mengingat harganya cukup murah. * Privat / Klasikal Buku ini dapat digunakan secara berkelompok maupun perorangan, sehingga bagi pembina akan cukup lebih mudah dalam memberikan pengarahan kepada para adik didiknya, sehingga dalam latihan dapat dilakukan berbagai macam cara yang bervariasi sehingga adik didik tidak mudah jenuh dalam mengikuti kegiatan. * CBPA (Cara Belajar Pramuka Aktif) Dengan buku PMPP “RARATE” ini adik didik dapat langsung membacanya sendiri kemudian memahaminya dan selanjutnya mempraktekkannya sendiri tanpa merasa diperintah ataupun diatur oleh Pembina, peran Pembina hanya memantau kemudian memberikan pencerahan jika ternyata peserta didik menemukan kendala dalam prakteknya. * Efektif Didalam melaksanakan sebuah tanggungjawab menyelesaikan program kerja Gugus depan selama 1 tahun, tentunya diperlukan beberapa faktor untuk menunjang hal tersebut, pada latihan mingguan yang diadakan, hal yang sering dilakukan oleh Kakak Pembina adalah menuliskan materi pramuka dipapan tulis atau mendiktekannya kepada para peserta, sehingga waktu latihan yang relatif singkat cenderung habis digunakan untuk hal yang demikian, bahkan tanpa harus dipraktekkan isi dari materi tersebut pada hari itu, jika ingin dipraktekkan maka harus menunggu waktu latihan minggu depan, sehingga program setahun Gugus Depan jarang terselesaikan. Dengan buku PMPP “RARATE” ini peserta tidak perlu lagi banyak menulis, cukup buka, baca, pahami dan praktekkan, maka waktu latihanpun akan dapat digunakan secara lebih maksimal. * Sistematis Buku PMPP “RARATE” ini disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan jenjang tingkatan yang ada didalamnya, sehingga susunan materi didalamnya juga didasarkan pada SKU terbaru dan program kerja Gudep pada umumnya, sehingga diharapkan seluruh komponen materi yang ada dalam buku ini adalah benar-benar memudahkan semua pihak (Sekolah/Gugus depan, Pembina dan peserta didik) dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. * Fleksibel Buku ini dapat dipergunakan oleh seluruh peserta didik dari berbagai tingkatan dan dapat pula dijadikan sebagai buku pegangan Para Pembina, penggunaan buku PMPP “RARATE” ini dapat disesuaikan dengan program kegiatan yang telah direncanakan semula, sehingga tidak harus dimulai dari awal dalam penggunaannya. Materi buku ini dapat dibaca, dipelajari dan dipraktekkan langsung ditempat latihan, disekolah ataupun diacara diperkemahan, bahkan dirumahpun buku ini dapat dimanfaatkan. * Komunikatif Didalam membaca, memahami dam mempraktekkan isi buku ini, tentunya peserta didik akan menanyakan hal-hal yang kurang dipahaminya, sehingga peserta akan mengajukan pertanyaan / usulan kepada pembina untuk menjelaskannya, atau sebaliknya, jika peserta merasa enggan untuk bertanya, maka pembina dengan kepiawaiannya dapat mengajukan pertanyaan dengan methode kompetisi berupa pertanyaan adu cepat, siapa yang cepat menjawab dialah pemenangnya. * Atraktif Seluruh isi dari Buku PMPP “RARATE” dapat dipraktekkan langsung ditempat, oleh siapa saja dan bagi siapa saja. Adapun penekanan pada bentuk praktek adalah hal yang paling diutamakan, karena sesungguhnya nama Gerakan Pramuka adalah sebuah bentuk pergerakan, dinamika dan bukan bersifat teoritis semata. Memperhatikan maksud dan tujuan dengan berdasarkan pada Dasar Pemikiran serta Visi dan Misi yang dimiliki PMPP “RARATE”, maka kami mengajak kepada seluruh komponen masyarakat sekolah agar ikut berperan serta aktif didalam pembinaan watak, moral dan mental spiritual generasi tunas muda sebagai generasi penerus bangsa. Dengan keterlibatan semua komponen masyarakat khususnya masyarakat sekolah maka pembinaan generasi muda ini akan mendapatkan hasil yang lebih optimal, dan marilah kita awali kegiatan pembinaan ini dari lingkungan sekolah, sehingga lingkungan sekolah sebagai Wiyata Mandala akan menjadi pelopor pertama dalam hal pembinaan generasi muda.